Banyak PNS Tak Apel Pagi

Banyak PNS Tak Apel Pagi

\"\"Kasatpol PP: Tak ada Alasan karena Ramadan KUNINGAN- Kebiasaan buruk indisipliner Pegawai Negeri Sipil (PNS) kembali diulang pada awal masuk kerja bulan suci Ramadan 1433 hijriah, Senin (23/7). Selain 95 fungsional PNS, 25 pejabat eselon II, eselon III dan eselon IV, di lingkup setda pun tercatat bolos apel pagi. Padahal, waktu masuk kerja ditoleransi hingga pukul 07.30 atau lebih 30 menit dengan waktu pulang kerja lebih awal pukul 14.30. 95 PNS fungsional bolos apel tersebut tersebar di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) 19 PNS, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) 3 PNS, Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda) 25 PNS, Bagian Keuangan 4 PNS, Bagian Kesra 10 PNS, Bagian Pembangunan  PNS, Bagian Humas 11 PNS, Bagian Ekonomi 5 PNS, Bagian Organisasi 3 PNS, Bagian Umum 51 PNS, Bagian Tata Pemerintahan 3 PNS dan Bagian Hukum 4 PNS. Absen memprihatinkan tersebut tidaklah aneh, karena sebanyak 25 pejabat eselon II, eselon III dan eselon IV di lingkup setda juga tidak bisa memberi contoh yang baik dengan mangkir apel pagi. “Ketidakhadiran apel pagi bisa dijadikan indikasi tingkat kedisiplinan pegawai, meskipun tidak berbanding lurus. Tetapi korelasinya dengan kinerja ada. Ikut apel pagi itu kan kewajiban pegawai,” tegas Kasatpol PP Kabupaten Kuningan, Deni Hamdani MSi kepada Radar. Kata Deni, absensi apel ini bukan formalitas. Setiap hari absensi diberlakukan. Hasilnya direkap untuk segera dilaporkan ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Adapun mengenai sanksi, ia menyerahkan ke pimpinan mereka masing-masing sesuai Perbup Nomor 1 tahun 2011 tentang Disiplin Pegawai. “Tak ada alasan absennya pegawai akibat puasa. Justru di bulan puasa, kinerja mereka seharusnya meningkat, karena pahalanya lebih besar,” tandas Deni lagi. Terpisah, Wakil Bupati Drs H Momon Rochmana MM, mengakui, jika jumlah pegawai ikut apel pagi di awal masuk kerja Ramadan ini berkurang. Apakah banyak yang sakit, atau disengaja mangkir, ia meminta sekretaris daerah untuk memberikan perhatian serius agar apel pagi ke depan tidak terulang lagi. “Bulan puasa ini, padahal sudah kita beri toleransi lebih 30 menit untuk apel pagi. Tapi mudah-mudahan ke depan bisa menyesuaikan. Sekarang mungkin sedang beradaptasi,” harap Momon, bijak. Secara manusiawi, lanjut wabup, fisik di bulan puasa ini memang berbeda dibanding hari biasa. Namun dengan dibekali keimanan dan ketaqwaan, pegawai harus lebih giat bekerja. Wabup pun mengimbau pegawai untuk banyak berbuat amaliyah. “Sebab Ramadan ini sangat istimewa. Godaannya relatif kecil. Pintu surga dibuka, setan-setan di belenggu. Apalagi kalau apa yang kita kerjakan bisa memberi manfaat besar buat masyarakat, pahalanya luar biasa,” ujarnya. (tat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: